Android tidak pernah berhenti bereksperimen dengan desain. Tapi tidak semua eksperimen bertahan lama. Dari Holo, Material Design, Material You, hingga kini Material 3.5, satu benang merah selalu ada: Android ingin tampil lebih manusiawi, lebih personal, dan lebih terasa hidup. Tahun ini, Material 3.5 mulai ramai dibicarakan karena dianggap sebagai fase pematangan desain Android—bukan revolusi besar yang mengejutkan, tapi penyempurnaan yang terasa di hampir setiap sudut antarmuka.

Material 3.5 bukan sekadar pembaruan kosmetik. Ia adalah respon Google terhadap perubahan perilaku pengguna, tren visual global, serta kebutuhan aplikasi modern yang harus nyaman dipakai berjam-jam setiap hari. Di era di mana UI bukan hanya soal fungsi, tetapi juga soal identitas dan emosi, Material 3.5 hadir sebagai bahasa desain yang lebih ekspresif tanpa kehilangan arah.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif:

  • Apa itu Material 3.5 dan kenapa ia penting
  • Perbedaan Material 3.5 dengan Material You sebelumnya
  • Arah desain Android yang semakin “berani tapi terkontrol”
  • Dampaknya bagi pengguna, developer, dan brand
  • Kenapa Material 3.5 dianggap sebagai UI Android paling matang sejauh ini

Dari Material Design ke Material 3.5: Perjalanan Panjang UI Android

Untuk memahami Material 3.5, kita perlu melihat perjalanan desain Android secara singkat.

Era Material Design: Konsistensi dan Struktur

Material Design pertama kali diperkenalkan sebagai upaya Google menyatukan tampilan Android yang sebelumnya terasa terfragmentasi. Fokusnya adalah:

  • Grid yang jelas
  • Animasi berbasis fisika
  • Layer dan elevasi
  • Konsistensi antar aplikasi

Ini adalah masa di mana Android mulai terlihat “rapi” dan profesional.

Material You: Personalisasi sebagai Inti

Material You membawa perubahan besar. Untuk pertama kalinya, warna UI mengikuti wallpaper pengguna. Android terasa lebih personal dan emosional. Tapi di balik pujian, ada juga kritik:

  • Terlalu berani untuk beberapa aplikasi
  • Inkonsistensi antar brand
  • Terasa eksperimental di awal

Material You adalah fase eksplorasi. Material 3.5 adalah fase penyempurnaan.


Apa Itu Material 3.5?

Material 3.5 bukan lompatan drastis seperti Material You, melainkan iterasi desain yang fokus pada:

  • Ekspresi visual yang lebih halus
  • Hierarki UI yang lebih jelas
  • Tipografi yang lebih dewasa
  • Warna yang lebih terkendali
  • Animasi yang terasa natural

Google seolah berkata: “Kami sudah bereksperimen. Sekarang saatnya merapikan.”

Material 3.5 memperkuat identitas Android sebagai sistem yang fleksibel, tapi tetap profesional dan nyaman digunakan dalam jangka panjang.


Bahasa Visual yang Lebih Ekspresif, Tapi Tidak Berisik

Salah satu ciri paling menonjol dari Material 3.5 adalah ekspresivitas yang lebih matang. Jika Material You kadang terasa terlalu playful, Material 3.5 memilih pendekatan yang lebih seimbang.

Bentuk dan Sudut yang Lebih Konsisten

Material 3.5 memperhalus penggunaan sudut membulat:

  • Tidak terlalu ekstrem
  • Konsisten antar komponen
  • Lebih menyatu dengan layout

Hasilnya, UI terasa lebih tenang dan tidak “berteriak”.

Spacing dan Napas Visual

Salah satu peningkatan besar adalah penggunaan ruang kosong:

  • Jarak antar elemen lebih logis
  • Tampilan tidak terasa padat
  • Fokus pengguna lebih terarah

Ini penting di era layar besar, foldable, dan multitasking.


Tipografi: Lebih Dewasa, Lebih Terbaca

Material 3.5 membawa pendekatan tipografi yang lebih matang:

  • Hierarki teks lebih jelas
  • Judul tidak terlalu besar atau mendominasi
  • Body text lebih nyaman dibaca lama

Google tampaknya menyadari bahwa Android kini dipakai bukan hanya untuk scrolling cepat, tapi juga:

  • Membaca
  • Bekerja
  • Mengelola hidup digital

Tipografi di Material 3.5 terasa lebih “dewasa”, cocok untuk pengguna Gen Z yang kini sudah masuk dunia profesional.


Warna: Dari Bebas ke Terkendali

Material You memberi kebebasan warna yang luar biasa. Tapi kebebasan tanpa kendali bisa jadi masalah.

Material 3.5 tetap mempertahankan dynamic color, tapi dengan:

  • Kontras yang lebih aman
  • Kombinasi warna yang lebih harmonis
  • Aksen yang tidak berlebihan

Hasilnya:

  • UI tetap personal
  • Aplikasi tetap terbaca
  • Brand tidak kehilangan identitas

Ini adalah kompromi cerdas antara personalisasi dan konsistensi.


Animasi yang Lebih Halus dan Bermakna

Animasi di Material 3.5 tidak sekadar hiasan. Ia berfungsi sebagai:

  • Penunjuk transisi
  • Feedback interaksi
  • Penguat konteks

Perubahan antar layar terasa:

  • Lebih lambat tapi halus
  • Lebih natural
  • Tidak mengganggu fokus

Android terasa lebih “hidup”, tapi tidak berisik.


Dampak Material 3.5 ke Aplikasi Android

Material 3.5 bukan hanya soal tampilan sistem, tapi juga memengaruhi ekosistem aplikasi.

Aplikasi Lebih Konsisten

Dengan panduan yang lebih matang, developer:

  • Lebih mudah menjaga konsistensi UI
  • Tidak perlu terlalu banyak improvisasi
  • Bisa fokus ke fungsi dan pengalaman

Ini mengurangi fragmentasi visual Android yang selama ini sering dikritik.

Brand Tetap Punya Ruang

Material 3.5 tidak memaksa semua aplikasi terlihat sama. Brand masih bisa:

  • Mempertahankan warna khas
  • Mengatur gaya visual sendiri
  • Tetap terasa “Android” tanpa kehilangan identitas

Ini penting untuk aplikasi besar seperti media sosial, e-commerce, dan perbankan.


Pengaruh ke Produsen Android (OEM)

Material 3.5 juga berdampak besar ke OEM seperti Samsung, Xiaomi, OPPO, dan lainnya.

One UI, MIUI, dan Kawan-kawan

OEM kini:

  • Mengadopsi elemen Material 3.5
  • Menyesuaikan dengan identitas mereka
  • Mengurangi desain yang terlalu agresif

Hasilnya, banyak UI Android buatan OEM kini terasa:

  • Lebih rapi
  • Lebih konsisten
  • Lebih “Android modern”

Material 3.5 menjadi fondasi, bukan pengekang.


Material 3.5 dan Gen Z: Kenapa Cocok?

Gen Z punya karakter unik dalam berinteraksi dengan teknologi:

  • Visual-first
  • Cepat bosan
  • Sensitif terhadap estetika
  • Menghargai personalisasi

Material 3.5 menjawab itu dengan:

  • UI yang enak dilihat
  • Tidak melelahkan mata
  • Bisa dipersonalisasi tanpa ribet
  • Terasa relevan dan modern

Android dengan Material 3.5 tidak lagi terasa “ramai”, tapi juga tidak kaku.


UI Bukan Lagi Sekadar Tampilan, Tapi Pengalaman

Material 3.5 menegaskan satu hal penting: UI adalah bagian dari pengalaman hidup digital.

UI memengaruhi:

  • Mood pengguna
  • Produktivitas
  • Persepsi terhadap brand
  • Kenyamanan jangka panjang

Dengan Material 3.5, Android semakin mendekati filosofi desain yang berfokus pada manusia, bukan sekadar perangkat.


Apakah Material 3.5 Sempurna?

Tidak ada desain yang sempurna.

Beberapa kritik tetap ada:

  • Masih tergantung implementasi OEM
  • Tidak semua aplikasi langsung mengadopsi
  • Pengguna lama perlu adaptasi

Tapi dibanding versi sebelumnya, Material 3.5 terasa:

  • Lebih stabil
  • Lebih matang
  • Lebih siap untuk jangka panjang

Ini bukan eksperimen. Ini fondasi.


Masa Depan UI Android Setelah Material 3.5

Material 3.5 kemungkinan bukan akhir, tapi titik keseimbangan baru. Ke depan, kita bisa berharap:

  • UI semakin kontekstual
  • Integrasi AI dalam desain
  • Adaptasi lintas perangkat (phone, tablet, foldable, wearable)
  • Pengalaman yang semakin personal tanpa kehilangan struktur

Material 3.5 membuka jalan ke UI Android yang lebih cerdas dan berumur panjang.


Kesimpulan: Material 3.5 Adalah Android yang Sudah Dewasa

Material 3.5 bukan pembaruan yang heboh, tapi justru itulah kekuatannya. Ia:

  • Merapikan hasil eksperimen sebelumnya
  • Menemukan keseimbangan antara ekspresi dan fungsi
  • Membuat Android terasa lebih matang

Di dunia UI, perubahan terbaik sering kali adalah yang tidak langsung kamu sadari, tapi kamu rasakan setiap hari. Material 3.5 bekerja di level itu.

Android kini bukan hanya sistem yang fleksibel dan powerful, tapi juga nyaman, ekspresif, dan relevan dengan gaya hidup modern. Dan di era di mana UI adalah wajah utama teknologi, Material 3.5 membuktikan bahwa Android tahu ke mana arah masa depannya.

Vortixel https://teknovortixel.com/

Vortixel merupakan sebuah entitas kreatif yang berada di persimpangan antara teknologi dan seni, didirikan dengan visi untuk menjembatani dunia digital dengan keindahan estetika.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours